Sambutan Kepala Pelaksana
Sambutan Kepala Pelaksana
KEBUMEN – Kebumen merupakan kabupaten yang rawan bencana. Banjir dan longsor mengancam pada musim penghujan seperti saat ini. Untuk itu, Pemkab Kebumen melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengotimalkan seluruh potensi yang ada untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana tersebut. Kesiapsiagaan itu diwujudkan dalam bentuk apel siaga bencana yang digelar di lapangan Bumi Perkemahan Widoro, Kecamatan Karangsambung, Kamis (15/1).
Apel siaga bencana itu melibatkan 1.000 peserta terdiri atas unsur satuan kerja perangkat daerah (SKPD), TNI, Polri, sukarelawan SAR, PMI, Orari, Rapi, TKSK, Tagana, Karangtaruna dan perguruan tinggi. Apel dengan inspektur Komandan Kodim 0709 Letkol Inf Putra Widyawinaya itu dihadiri Bupati Kebumen Buyar Winarso, Wakil Bupati Djuwarni, Ketua DPRD Kebumen Cipto Waluyo, serta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkiminda). Tampak Sekretaris Daerah (Sekda) Adi Pandoyo, Kepala Pelaksana BPBD Eko Widianto dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Kebumen.
Saat apel mulai berlangsung, hujan mengguyur. Para peserta bertahan meski sebagian memakai payung. Selain personel dari lintas sektoral, dalam apel tersebut juga disiagakan peralatan, antara lain mobil tangki, escavator, soft louder, dump truck, mobil pemadam kebakaran, ambulans jenazah, perahu karet, terpal, hingga peralatan dapur. Selain itu juga disiagakan stok lagistik, seperti beras, mie instan, minyak goreng, makanan cepat saji dan makanan lainnya. Usai upacara dilanjutkan dengan simulasi penanganan bencana banjir dan longsor. Simulasi dimulai dari laporan terjadinya bencana tanah longsor, evakuasi korban meninggal dan luka, sampai selesai tanggap darurat. Pengurangan Risiko Damdim 0709 Kebumen Letkol Inf Putra Widyawinaya saat membacakan sambutan bupati menyampaikan, selain untuk meningkatkan pemahaman, kemampuan dan keterampilan masyarakat serta aparat dalam penanggulangan bencana, kegiatan itu juga untuk menguji rencana kontijensi, apakah dapat diterapkan secara operasional atau tidak. “Muaranya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam hal penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Letkol Inf Putra Widyawinaya.
Disebutkannya, penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan pihak nonpemerintah merupakan hal penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Melalui apel siaga ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup, sesuai fungsi dan peran masing-masing, guna menunjang tugas dan pengabdian kepada masyarakat. “Apel siaga bencana sangat berguna untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat di wilayah rawan bencana. Kami ingin agar masyarakat dapat mengerti, memahami dan dapat melakukan tindakan cepat dan tepat saat terjadi bencana,” ujarnya menyebutkan simulasi banjir dan tanah longsor menjadi langkah tepat untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Pada musim hujan ini, banjir melanda di wilayah Kecamatan Alian dan Buayan. Selain itu tanah longsor yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Satu orang di Desa Krakal, Kecamatan Alian dan satu orang di Desa Adiwarno Kecamatan Buayan meninggal akibat rumah roboh. (J19-32)