Gelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana se Jawa Tengah Tahun 2019
Gelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana se Jawa Tengah Tahun 2019
Semarang - Dalam rangka Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana se Jawa Tengah Tahun 2019. Undangan yang bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Kantor gubernuran. Rabu (13/02).
Rapat tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH. M. Si. Sekaligus membuka sambutan dan pengarahannya. Gubernur menyampaikan bahwa Jawa Tengah merupakan laboratorium bencana, untuk itu diharapkan selalu dilakukan gladi penanggulangan bencana.
Rapat dihadiri oleh :
1. Kepala BNPB
2. Gubernur Jawa Tengah
3. Kapolda Jawa Tengah
4. Kasdam Diponegoro
5. Sestama BNPB
6. Kapolres, Kapoltabes se Jawa Tengah
7. Dandim se Jawa Tengah
8. Kepala Pelaksana BPBD se Jawa Tengah
Narasumber :
1. dr. Hanik Humaida (Kepala BPPTKG)
"Aktivitas Merapi Terkini dan Mitigasinya".- Indonesia potensi besar bencana. - Banyak gunung api di Jawa Tengah. - Khusus Gunung Merapi ini merupakan gunung yang sangat unik dengan 5 tipe erupsi dari vvi 1 sd normalnya erupsi Merapi di vii 3. - Yang paling berbahaya ada awan panas dengan kecepatan bisa sampai 100 km/ jam dengan suhu 800°C. - Banyak metode yang digunakan untuk memantau aktivitas vulkanologi Gunung Merapi. - Karakter Merapi setelah erupsi besar akan muncul erupsi kecil-kecil. - Guguran lava pijar ke Kali Gendol. - Awan panas mulai muncul.- Guguran lava meluncur ke arah Tenggara. - Mitigasi yang dilakukan adalah evaluasi dan penambahan sistem informasi pemantauan. - Sosialisasi dan diseminasi evakuasi erupsi Merapi. - Tantangan ke depan adalah menambah stasiun pemantauan dan peningkatan sosialisasi kepada stakeholder bencana.
2. Gayatri Indah M, ST. MSc.
"Potensi Kegempaan, Pembelajaran dan Mitigasinya". - Gempa bu merupakan bencana yang menyebabkan dampak paling besar. - Penerbitan peta bahaya Gempa bumi tahun 2017. - Beberapa wilayah di Jawa Tengah memiliki sesar aktif. - Khusus di Jawa untuk gempa dangkal sudah ada studi sesar aktif yang sudah diketahui dan diantisipasi gempa maksimum berapa magnitudo. - Bahaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi antara lain guncangan, rekahan, likuifaksi, kebakaran, penurunan muka air tanah, Tsunami. - Mitigasi yang bisa dilakukan adalah identifikasi resiko dan upaya penurunan resiko tersebut.
3. dr. Ing. Ir. Widjo Kongko, M. Eng.
"Tsunami : Potensi Pembelajaran dan Mitigasinya". - Korban jiwa akibat bencana paling besar di sebabkan oleh Gempa Bumi dan Tsunami sekitar 54%. - Terdapat potensi Tsunami di selatan Jawa Tengah. - Kita diancam 3-4 megatrust salah satunya di selatan Jawa Tengah. - Di selatan Jawa Tengah terdapat seismic gap. - Sejarah mencatat bahwa pernah terjadi Tsunami di Widarapayung dengan ketinggian 6 meter dan di Pulau Nusakambangan mencapai 21 meter. - Kearifan lokal dengan penanaman mangrove sangat efektif untuk merendam gelombang Tsunami. - Adopsi kearifan lokal sebagai pendukung mitigasi, penguatan struktural dan kontijensi. - Mitigasi dengan konsep bukit terbuka hijau. - Pada selatan Jawa yang menghadap subduksi gempa maka pasti akan ada potensi Tsunami. - Untuk mitigasi perlu di kaji detail resiko, kearifan lokal, penguatan struktural.
Arahan kepala BNPB perlu dilakukan upaya mitigasi bencana, dan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana, serta pengurangan resiko bencana.