Bertambah, Jumlah Desa Terdampak Kekeringan di Kebumen
Bertambah, Jumlah Desa Terdampak Kekeringan di Kebumen
KEBUMEN - Pada pekan pertama jumlah desa yang didroping air bersih karena mengalami kekeringan sebanyak 40 desa. Mulai pekan ini jumlahnya bertambah menjadi 59 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
Kepala Seksi Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Basori, mengatakan penambahan ini, karena desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Kebumen bertambah. "Saat ini jumlah warga yang terdampak kekurangan air bersih juga terus bertambah," kata Basori, kepada Kebumen Ekspres, Selasa (29/8/2017).
Basori menjelaskan, jadwal droping akan terus berkembang baik jumlah desa maupun jumlah tangki. Sesuai dengan perkembangan musim kemarau yang semakin lama semakin berkurang stok air bersihnya.
Ia mengungkapkan, mulai pekan ini desa yang sudah dibantu air bersih oleh BPBD Kebumen sebanyak 59 desa di 13 kecamatan. Sedangkan jumlah air yang sudah didistribusikan sebanyak 374 tangki, dengan satu tangki berisi 5.000 liter air. "Armada mobil tangki yang digunakan untuk melayani droping air bersih saat ini sebanyak 6 tangki," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Eko Widianto, menambahkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, sedikitnya 65.730 jiwa dari 18.818 KK kekurangan air bersih. Jumlah tersebut tersebut berada di 96 desa yang tersebar di 15 kecamatan.
Eko menuturkan, jadwal droping akan terus berkembang baik jumlah desa maupun jumlah tangki. Sesuai dengan perkembangan musim kemarau yang semakin lama semakin berkurang stok air bersihnya.
"Untuk mendukung kegiatan droping ini tersedia anggaran dari APBD Rp 315 juta, setara dengan 1.600 tangki air bersih," imbuhnya. (h4r/ori)